Renungan Buat Yang Selalu Mengeluh Dengan Kekurangan Diri



Renungan Buat Yang Selalu Mengeluh Dengan Kekurangan Diri [ www.BlogApaAja.com ]

Seorang tukang air memiliki dua tempayanbesar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawamenyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunyalagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak selalu dapat membawa air penuhsetelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan yangretak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun hal ini terjadi setiap hari,Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumahmajikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak bangga akan prestasinyakarena sudah melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan yangretak itu merasa malu akan ketidaksempurnaannya dan merasa sangat sedih karenaia hanya bisa memberikan setengah porsi yang seharusnya dapat ia berikan.Setelah dua tahun tertekan akan kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkatapada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri dan sayaingin mohon maaf kepadamu." "Kenapa?" Tanya si tukang air."Selama dua tahun ini saya hanya mampu membawa setengah porsi air yangseharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan yang telah membuat air yangsaya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu,saya telah membuatmu rugi." Kata tempayan itu. Si tukang air merasakasihan pada si tempayan retak dan dalam belas kasihannya ia berkata,"Jika kita kembali ke rumah majikan kita besok, aku ingin kamumemperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke bukit, sitempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah disepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhirperjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya bocor, dankembali si tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air ataskegagalannya. Si tukang air berkata pada tempayan retak, "Apakah kamumemperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu sedangkan tak adabunga di sisi tempayan yang tidak retak. Itu karena aku selalu menyadari akancacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sisimu,dan setiap hari ketika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairibenih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indahitu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikankita takkan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."

Kesimpulan:



Setiap dari kita memiliki cacat dankekurangan. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Allah akanmenggunakan kekurangan kita untuk menghiasNya. Di mata Allah yang bijaksana,tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Ketahuilah,didalam kelemahan kita, kita dapat menemukan kekuatan kita.


Follow On Twitter